CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Wednesday, 30 December 2009

Bongkar!

Oleh : Naniel C. Yakin
Foto : Dok. Pribadi

Kelahiran Swami sendiri berawal dari kegundahan Iwan Fals yang sedang meng-alami musibah, karena rencana promo tur album rekaman terbarunya Mata Dewa ke 100 kota di Indonesia, sekitar tahun 1988, tiba-tiba izinnya dibatalkan oleh yang berwajib tanpa alasan yang jelas. Pada masa pemerintah Orde Baru saat itu, kegiatan yang mendatangkan massa merupakan ke-giatan yang patut diwaspadai. Apa lagi bila kegiatan itu terkesan bernuansa mengkritisi kebijakan pemerintah, termasuk kegiatan atau konser musik yang berani bersuara atau bernada kritik.

Ketika radiogram pelarangan dari Mabes Polri untuk memberitahukan pembatalan izin konser promo tour itu diterima AIRO sebagai EO, rombongan artis dan kru sudah berada di Palembang, sehari sebelum konser di kota tersebut berlangsung. Saat itu, saya ikut dalam rombongan dengan status sebagai wartawan dari sebuah koran sore ibukota (Suara Pembaruan), yang diundang untuk meliput oleh pimpinan Sofyan Ali, direktur AIRO yang menangani konser promo tersebut.

Kesedihan dan kekecewaan menyelimuti kita semua. Tapi apa boleh buat. Keputus-an tidak bisa diubah. Ada bisik-bisik bahwa kejadian ini berkait dengan peristiwa konser Iwan sebelumnya di Parkir Timur, Senayan, Jakarta, yang dianggap rusuh. Tapi ada juga gosip bahwa Iwan terlalu berani menyuarakan kritik saat di atas panggung. Tapi yang jelas pentas Iwan tidak mendapatkan izin saat itu.


Rombongan artis lainnya seperti Grass Rock dan Nicky Astria esok harinya kembali ke Jakarta. Tapi Iwan bersikeras untuk tetap berjalan sesuai jadwal ke kota-kota yang sudah dijadwal bakal dilewati konser promo ini. “Aku harus memberi penjelas-an pada publik di kota-kota itu, bahwa pembatalan ini bukan dari aku,” tegas Iwan yang berusaha tetap tegar.

Akhirnya Iwan, beberapa panitia, promotor dan beberapa wartawan, tetap tinggal untuk menyusun perjalanan selanjutnya. Saya bersama beberapa rekan wartawan musik ibu kota saat itu, antara lain Remy Soetansyah, Hans Miller Banureah, Toro dan satu lagi rekan dari koran Palembang, Sriwijaya Pos, termasuk yang diminta tinggal untuk menemani Iwan ke kota-kota tempat konser yang batal.


Selama perjalanan itulah saya banyak berkomunikasi dengan Iwan. Bahkan di saat-saat senggang saya sering terlibat diskusi, kadang sama-sama menulis lirik yang terus kami coba nyanyikan bersama. Sayang beberapa lirik yang berhasil kami jadikan lagu sampai saat ini tidak sempat kami rekam. Sekitar dua minggu kami berjalan sebelum kemudian kembali ke Jakarta.

Kembali ke Jakarta, Iwan semakin gelisah. Bahkan terbersit niatnya untuk tidak bermain musik lagi. “Mending aku jadi penulis di media saja dari pada main musik tapi tidak boleh tampil seperti sekarang,” cetusnya kesal. Kami makin sering bertemu dan mengobrol. Saya jadi sering main ke tempat tinggal Iwan di kawasan Condet, Jakarta Timur.

Dari hasil mengobrol, diskusi dan debat warung kopi di rumah Iwan itulah lahir beberapa lagu seperti “Condet” dan “Kebaya Merah” yang kemudian direkam di Swami II, dan “Bento”. Entah karena tidak punya beban, dan motivasi membuat lagu-lagu itu semata-mata karena keinginan berekspresi dari beban batin yang kami rasakan saat itu, lagu-lagu tersebut lahir begitu saja dengan cair tanpa hambatan.


Dalam kegalauan tersebut, sebenarnya Iwan punya sebuah pekerjaan yang sa-ngat penting yang harus ia selesaikan, yaitu rekaman album Kantata Takwa bersama WS Rendra (almarhum), Setiawan Djodi, Sawung Jabo dan Yockie Suryoprayogo. Di sela-sela jadwal latihan mereka, saya sering diajak Iwan main ke rumah Sawung Jabo di bilangan Pasar Minggu.

Sebelumnya, saya cukup sering bertemu Jabo. Bahkan ketika pertama kali saya ke Jakarta tahun ‘80-an, saya tinggal di rumah Jabo dan juga ikut bermain di grupnya, Sirkus Barock. Di rumah Jabo ini kami kembali mengobrol dan menelurkan beberapa lagu antara lain, “Oh Ya”, “Perjalanan Waktu”, “Badut” dan lain-lain.

Kami semakin tenggelam dalam perenungan-perenungan, mencermati keadaan sampai berusaha menyikapinya lewat kata-kata dan notasi. Kalau tidak di Condet, rumah Iwan atau Pasar Minggu, rumah Jabo. Kami bertemu di rumah saya di kawasan Perumnas Klender. Tidak jarang, tiba-tiba larut malam menjelang pagi mereka berdua datang mengetuk-ngetuk pintu rumah saya. Kami begadang, ngopi, mengobrol dan jadilah beberapa lagu seperti “Eseks-eseks Udug-udug”, “Cinta”, “Potret” dan lainnya. Mereka memang sengaja datang malam, karena pernah mereka datang sore hari, akibatnya rumah saya diserbu warga yang ingin ketemu Iwan Fals.

Rupanya kolaborasi ini memberi sema-ngat bagi Iwan. Dia mengusulkan untuk melatih lagu-lagu ini dalam sebuah kelompok musik. Jabo mengusulkan nama Tatas sebagai pemain keyboard dan Iwan sendiri menyorongkan nama Jerry, sebagai pemain gitar. Sedangkan untuk penggebuk drum dan pencabik bas, kami setuju merekrut Innisisri dan Nanoe. Kami akhirnya latih-an dengan formasi Iwan Fals (gitar, vokal), Sawung Jabo (gitar, vokal), Naniel (flute, vokal, perkusi), Innisisri (drum, vokal), Nanoe (bas, vokal), Tatas (keyboard) dan Jerry (gitar). Jabo mengusulkan nama Swami bagi kelompok ini. Kami setuju, “Oke, mulai saat ini grup ini kita namakan Swami!”.

Kami pentas pertama di kawasan Bintaro dalam acara ulang tahun sebuah ke-lompok pemanjat tebing. Saya ingat, kami masing-masing mendapat honor Rp 200 ribu. Kami berusaha mencari produser yang mau merekam lagu-lagu yang sudah kami latih ini, tapi ternyata susah. Hampir semua produser yang kami datangi selalu menjawab, “Bagaimana caranya kami menjual lagu-lagu macam ini. Bikin saja yang biasa,” kilah mereka umumnya. Lagu-lagu ini mereka rasakan terlalu keras, terutama liriknya. Pasti akan bermasalah bagi mereka kalau diedarkan.

Untung kedekatan Iwan dengan Setiawan Djodi di Kantata Takwa ternyata membawa berkah. Djodi bersedia membia-yai rekaman Swami. Kami pun kemudian rekaman di GIN Studio yang terletak di daerah Roxy. Tidak ada kesulitan, semua lancar sampai ketika Iwan menyodorkan lagu “Bongkar” yang nantinya disempurnakan oleh Jabo. Ada masalah pada lirik lagu ini yang mengundang kontroversi di antara kami. Dalam lirik lagu itu menyinggung nama-nama tempat yang merupakan kasus militer dan tabu diucapkan saat itu. Nama-nama itu seperti: Way Jepara, Kedung Ombo, Kaca Piring yang merupakan tempat kejahatan HAM berat. Kami khawatir kalau tetap tidak diubah akan jadi masalah bagi album ini.

“Ya, tapi kreativitas dan ekspresi kan nggak- boleh diatur-atur? Kita kan bukan kambing yang hanya menurut dibawa ke kanan, menurut dibawa ke kiri,” kata Iwan bersikeras.

“Ya, tapi kita juga harus berstrategi, Wan. Bukan masalah takut dan berani. Kalau nggak- boleh edar, buat apa kita mengerjakan rekaman ini? Kita kan bisa menyiasati dengan cara lain?” saya coba nimbrung, berusaha mencairkan suasana.

Akhirnya disepakati Jabo akan merevisi dan menyusun ulang sebagian lirik dari lagu “Bongkar” ini. Beberapa kali ditawarkan, akhirnya disepakati lirik seperti yang kita kenal sekarang dalam lagu “Bongkar” karya Iwan Fals dan Sawung Jabo. Lirik lagu ini memang agak berubah di penyajian, tapi visinya tetap. Liriknya lebih puitis tidak frontal seperti awalnya. Rekaman dan mixing-nya kami selesaikan sekitar satu bulan kerja di studio. Sayang begitu selesai rekam-an, karena alasan bersifat pribadi, Tatas dan Jerry mengundurkan diri. Maka dalam konser promo di Jogya, Salatiga, Semarang dan Surabaya, posisi keyboard dan gitar digantikan oleh Yockie Suryoprayogo dan Toto Tewel.

Komposisi pemain ini bertahan terus sampai rekaman Swami II dan konser Sumatra di kota-kota, Bandar Lampung, Padang dan Medan. Setelah konser di kota-kota tersebut, Swami tidak lagi mendapatkan izin untuk pentas dari pihak aparat keaman-an masa Orde Baru saat itu. Rekam-an kedua melahirkan beberapa hit macam “Kuda Lumping”, ”HIO” dan lain-lain.

Dari kesepakatan awal, Swami memang bukan kelompok musik yang dikonsumsikan bagi industri musik, tetap lebih pada kerja kreatif dari sebuah komunitas yang ber-usaha menyuarakan aspirasinya lewat bahasa musik. Swami sebagai sosok memang tidak bisa tampil karena tidak mendapatkan izin dari pihak berwenang saat itu. Tetapi suara yang sudah terlanjur berkumandang lewat serangkaian lagu-lagu yang mereka hasilkan sudah terlanjur didengar dan disukai oleh publik. Bahkan pecinta musik saat ini yang ketika lagu-lagu macam “Bento”, “Bongkar”, “Eseks-eseks Udug-udug” pertama kali diperdengarkan masih orok, sekarang ternyata banyak yang ikut mengapresiasi, menyukai, bahkan hapal -liriknya.

Atas persetujuan bersama, akhirnya disepakati oleh semua personel, tahun 1992 Swami dibubarkan. Itulah kelompok musik Swami dalam pandangan saya. Walau sudah tidak ada lagi, bahkan ada kesan kehadirannya tidak terlalu dicatat oleh industri musik, tapi grup ini tetap hidup lewat lagu-lagu yang mereka hasilkan. Selama masih ada pecinta musik yang menginginkan kejujuran ekspresi, maka saya rasa lagu-lagu Swami akan tetap hidup sebagai referensi, betapa kekuatan musik sebagai media -perlawanan!

sumber dari : Rolling Stones

Sunday, 20 December 2009

Manajer Arsenal Arsene Wenger menegaskan timnya beruntung berhasil mengalahkan Hull City dengan skor telak 3-0.Gol Denilson hampir saja disamakan oleh penalti dari Geovanni, yang diselamatkan kiper Manuel Almunia, sebelum Eduardo dan Abou Diaby akhirnya melengkapi kemenangan the Gunners.Tentang jalannya pertandingan, Wenger mengatakan kepada ESPN, "Saya tahu hari ini akan jadi partai sulit, karena kami telah menjalani dua partai adu fisik lawan Liverpool dan Burnley, dan bagi saya, hal terpenting adalah kemenangan."
"Kami sedikit beruntung karena Almunia menyelamatkan penalti itu, tetapi setelah itu saya berpikir kami layak menang. Saya hanya memperingatkan mereka jangan terlalu gugup, karena hal tersulit adalah unggul 1-0. Saya mengatakan mereka harus terus bermain, terus menekan mereka untuk menciptakan peluang, dan kami mengambil alih permainan secara perlahan dan mencetak dua gol tambahan," jelas Wenger.
Tentang pemecatan manajer City Mark Hughes, Wenger mengaku, "Saya merasa sangat sedih, setiap kali seorang manajer kehilangan pekerjannya, saya sangat sedih, karena saya tahu betapa banyak pekerjaan dan dedikasi di balik itu dan betapa anda menderita saat anda dalam situasi itu." goal.com

Sunday, 13 December 2009

Pertandingan Persahabatan


SDIT Darul Abidin Depok

"Darul Abidin Power Futsal" Sabtu kemarin melaksanakan pertandingan persahabatan melawan tim dari Kedung FC, anak- anak belakang sekolah yang biasa melaksanakan latihan di lapangan "Dahlia", sebelumnya pada sabtu yang lalu tim junior mereka berhasil dikandaskan oleh tim Darbi Power Futsal dengan skor 7-6, kali ini mereka merencanakan tanding kembali melawan SMPIT Darul Abidin, namun karena SMPIT Darul Abidin belum siap, maka tim darbipowerfutsal menjajal terlebih dahulu ketangguhan tim Kedung FC senior ini.

Tim Kedung FC yang notabene bermaterikan pemain- pemain tingkat SMP seperti malu- malu melawan tim SDIT Darul Abidin (DPF) yang bermaterikan siswa kelas empat, lima dan enam walaupun untuk bek dan kiper dipasang Pak. Deni dan Pak Sony untuk mengimbangi permainan, dan pertandingan ini berkesudahan sama kuat 3-3 untuk kedua tim.

SDIT Darul Abidin rencananya pada sabtu mendatang akan kembali melaksanakan pertandingan persahabatan melawan Kedung FC Junior "untuk meningkatkan mental dan pengalaman bermain anak- anak" terang pak. Heri pelatih futsal SDIT Darul Abidin. "juga sebagai sarana penilaian untuk semester ini" lanjutnya.

Foto Bersama Piala

Berdiri dari kiri ke kanan: Awil, Fikri, Khalis, Ari, Ivan, Panji
Jongkok dari kiri ke kanan: Pak. Sony, Rafi, Angga, Ara, Fatih, Pak. Deni
Atas Dari kiri ke kanan: Awil, Fikri, Khalis, Ari, Ivan, Panji
Bawah dari kiri ke kanan: Rafi, Angga, Ara, Fatih


Atas dari kiri ke kanan: Pak. Sony, Rafi, Ara, Angga, Fatih, Pak. Deny
Bawah dari kiri ke kanan: Awil, Fikri, Khalis, Ari, Ivan, Panji

Wednesday, 9 December 2009

Galaxi Juara Futsal Kota Depok

Tim Futsal Galaxi memastikan diri meraih juara I Kompetisi Antar Klub Futsal se- Kota Depok, setelah pada pertandingan terakhir menundukkan BSC dengan skor 7-2, Minggu 6 Desember 2009.darbipowerfutsal, depok

Kemenangan itu mengantarkan tim yang digawangi oleh Deni Setiawan menempati urutan pertama 16 besar divisi Utama futsal PSSI Kota Depok. Juara Kedua ditempati Coconut dan BSC menempati Juara Ketiga.
Tiga gol kemenangan Galaxi pada pertandingan dibuat oleh Tri Heri Handoko sekaligus menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang kompetisi. Ia mencetak 14 gol. Sementara itu Rian dari BSC meraih penghargaan pemain terbaik, secara kontroversial karena ia terlebih dahulu mengantongi kartu merah pada pertandingan sebelumnya.Sebelum pemberian piala dan hadiah pembinaan, Wakil Walikota Depok selaku ketua Pengcab PSSI Kota Depok, Yuyun Wirasaputra mengatakan, diharapkan seluruh pemain dan tim senantiasa dapat menjaga nama baik dan prestasi yang telah diraih.Pertandingan akhir yang di gelar di Lapangan Janger (Lapangan RW 12, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya itu juga disaksikan oleh Camat Sukmajaya serta Pengurus KONI Kota Depok.
Saat ini sudah 30 pemain akan mengikuti seleksi untuk tim pra Porda Depok, 16 tim untuk Divisi Utama, 24 tim untuk Divisi Satu, dan 39 tim untuk divisi Dua Futsal PSSI Kota Depok.
Sang Kiper
Kebanggan tersendiri juga bagi sang kiper Deni Setiawan, setelah pada pertandingan terakhir mampu menggagalkan beberapa peluang tim BSC, dan hanya kebobolan dua gol dari para penyerang tim BSC. Kejuaraan ini juga menjadi salah satu pembuktian bahwa Deni Setiawan yang kini juga melatih tim Darbi Power Futsal (SDIT Darul Abidin) sebagai salah satu kiper terbaik di Kota Depok.

Deni Setiawan yang biasanya bersama dengan Sony dan Eros dalam beberapa turnamen juga sering menjuarai berbagai macam turnamen futsal terbuka di Kota Depok, seperti pada kejuaraan Brumbun Futsal Cup, Djaroost Cup deelel. Dan ketiganya juga bergantian dan bersama- sama memberikan yang terbaik tuk Futsal SDIT Darul Abidin

Tuesday, 24 November 2009

Darbi Power Futsal Juara III

SDIT Darul Abidin- Depok
Siswa kelas lima dan enam SDIT Darul Abidin, sabtu-minggu (21-22 Nopember 2009) kemarin mengikuti pertandingan Green Andara Futsal Open Tournament di Komplek The Green Andara Pondok Labu- Jakarta Selatan.
Selebrasi Khalis setelah mencetak gol
Pertandingan Sabtu
Pertandingan hari sabtu, turnamen dilakukan dengan sistem setengah kompetisi dimana dalam satu grup, diambil juara dan runner up grup untuk maju kebabak selanjutnya, yakni babak 16 besar. Pada pertandingan ini Darbi Power Futsal menurunkan beberapa pemain terbaiknya, seperti Khalis, Fauzan, Panji, Affan, Bima, Hanif, Dika, Rafi, Nandi, Dzaki, dan Angga. Pertandingan pertama pukul 11.00 wib DPF melawan SD Al- Hidayah Jakarta Selatan, Darbi Power Futsal berhasil menghempaskan lawannya dengan skor 4-2, lewat aksi menawan khalis dan Fauzan, Fauzan berhasil mencetak hattrick pertamanya dikejuaraan ini. Selanjutnya aksi Hanif memanfaatkan bola rebound menjadikan keunggulan darbi power futsal dengan skor akhir 4-2 tidak berubah sampai peluit akhir dibunyikan.

Pertandingan Kedua
Pertandingan kedua, Darul Abidin melawan SD Kebagusan 03 Pagi B yang merupakan semifinalis XY Kids Futsal Challenges di Pro Arena Pondok Indah dan salah satu tim unggulan juara pada turnamen ini. SDIT Darul Abidin tertinggal lebih dahulu dengan gol pemain depan Kebagusan 03 hingga mampu menyamakan kedudukan dengan gol Fauzan, hingga akhirnya kembali tertinggal 2-1 lewat aksi menawan penyerang depan lawan. Kedudukan akhirnya dipaksa imbang dengan kedudukan akhir 2-2 lewat aksi cantik Khalis yang memperdayai kiper lawan.

Pertandingan Ketiga
SDIT Darul Abidin melawan Al Azhar Kemang pada pertandingan yang sangat menentukan, karena sebelumnya SD Kebagusan mempunyai poin 4 dengan satu kali menang dan satu kali seri sama seperti Darul Abidin, begitu juga dengan Al Azhar Kemang mempunyai poin 3 hasil satu kali menang dan satu kali kalah. Maka, apabila SD Al Azhar Kemang mampu menghancurkan SD Darul Abidin, mereka yang berhasil lolos kebabak berikutnya.

Pada pertandingan ketiga melawan AZKA SDIT Darul Abidin mampu unggul 7-3, dengan skor yang dicetak oleh Fauzan, Dika, Angga, dan Khalis. Maka, dengan kemenangan ini SDIT Darul Abidin berhak mengikuti babak 16 besar yang akan dipertandingkan hari Minggu tanggal 22 Nopember 2009.
Minggu yang indah...
Mungkin ini yang ada dibenak siswa SDIT Darul Abidin yang berhak mengikuti kejuaraan "Green Andara Futsal Open Tournament" pada minggu tersebut, mereka berangkat agak telat karena harus menunggu kedatangan Hanif, sebagai salah satu pemain andalan dilini pertahanan tim futsal SDIT Darul Abidin.

Pertandingan Minggu
SDIT Darul Abidin melakukan pertandingan babak 16 besar melawan juara grup G, yakni Global Islamic School B. Pada pertandingan ini SDIT Darul Abidin berhasil menghancur leburkan GIS dengan skor yang sangat telak 10-0. Dengan aksi menawan Khalis, Fauzan, Affan, Angga, Hanif, dan Nandi yang sangat cantik melawan tim GIS tersebut, kemenangan telak ini membuat SDIT Darul Abidin berhak ikut babak 8 besar melawan Kebagusan 3 Pagi yang pada pertandingan penyisihan dengan SDIT Darul Abidin berakhir imbang dengan skor 2-2.

Babak 8 Besar
Babak 8 besar SDIT Darul Abidin melawan SD Kebagusan 03 Pagi dengan sedikit kekhawatiran, karena target SDIT Darul Abidin adalah menembus babak semifinal pada turnamen kali ini, Maka pertandingan ini adalah merupakan pertandingan yang wajib dimenangkan untuk melaju mulus kebabak semifinal. Dibabak pertama Khalis dengan aksi cantik membuat keunggulan untuk SDIT Darul Abidin 1-0, dan berturut- turut diikuti dengan gol dari Nandi, Fauzan, Angga, dan Hanif. Hingga merubah skor hingga akhir pertandingan 8-2 untuk keunggulan SDIT Darul Abidin.

Babak Semifinal
Dibabak semifinal, SDIT Darul Abidin melakukan partai balas dendam dengan Kebagusan 03 Pagi A, SDIT Darul Abidin sendiri baru saja membantai saudara kecil dari Kebagusan 03 Pagi dengan skor telak 8-2 dibabak 8 besar, pada babak semifinal ini pertandingan sangat ketat, kekhawatiran SDIT Darul Abidin akan tidak hadirnya Aflah yang bertanding ke Bogor hari sabtu menjadi salah satu alasan tersebut. Hingga akhirnya kekhawatiran tersebut terjadi dengan gol yang dicetak oleh Dwi Feri yang berhasil membobol gawang SDIT Darul Abidin, yang dikawal oleh Panji.

Khalis dan Fauzan coba membalas, namun ketangguhan kiper lawan membuat SDIT Darul Abidin frustasi. Dan akhirnya pemain nomor punggung 9 dan 10 dari Kebagusan mencetak gol kembali membuat skor 3-0 hingga akhir pertandingan. Pupus harapan SDIT Darul Abidin menjadi yang terbaik pada turnamen ini, namun ini tidak membuat mereka menyerah karena mereka sudah berhasil memenuhi target pelatih dengan menembus babak semifinal, dan berpeluang menjadi Juara III atau IV.

Perjuangan Merebut Juara III
Pada pertandingan perebutan tempat ketiga, SDIT Darul Abidin berjumpa dengan SD Pondok Labu yang dikalahkan oleh SD Nurul Huda dibabak semifinal, Pertandingan SDIT Darul Abidin melawan SD Pondok Labu berjalan berat sebelah, dengan permainan menarik dan cantik SDIT Darul Abidin mampu membuat pertahanan SD Pondok Labu dibombardir oleh keganasan tim SDIT Darul Abidin dengan skor telak 8-1. Kemenangan ini membuat semua siswa SDIT Darul Abidin bersorak, hingga melepas seragam kebanggan, bersalaman dengan tim lawan dan langsung menuju kolam renang merayakan kemenangan. Diikuti dengan orang tua mereka yang dengan semangat memberi dukungan hingga akhir acara.

Sang Juara
SD Nurul Huda berhasil menjadi sang juara pada turnamen ini, setelah pada pertandingan final mengalahkan SD Kebagusan 03 Pagi A dengan skor akhir 5-3. Dibabak pertama SD Nurul Huda berhasil unggul 3-0, hingga ditunda selama 3 Jam, karena diguyur hujan hingga membuat kedua pelatih dan wasit serta panitia menghentikan pertandingan. Setelah menunggu 3 jam, maka pertandingan dilanjutkan dengan kedudukan akhir 5-3 untuk keunggulan SD Nurul Huda.

Siswa SDIT Darul Abidin sendiri, sudah pulang terlebih dahulu pada skor 3-0, karena banyak orang tua siswa yang menunggu kedatangan anak- anaknya di SDIT Darul Abidin. Hingga pengambilan hadiah diwakili oleh Pak Sony dan Pak Rudi dengan menggondol Juara III dan MVP pada turnamen ini, membuat kebanggan yang besar dihati siswa dan orang tua murid, tak terkecuali pelatih dan official.

"Gelar juara III ini kami dedikasikan, untuk orang tua kami, tim pelatih & official, tim dpf baik junior maupun senior, sekolah, teman- teman, dan ibu bapak guru, juga staff sekolah semuanya, gelar ini untuk kalian... " ujar Pak Sony ketika diwawancara oleh panitia dari KSM&O.

Kini jalan terjal kembali menghadang...
Latihan menjadi jalan...
Berbuat kembali hingga bisa...
Belajarlah dari kekalahan...mr

Terima kasih untuk seluruh orang tua murid tim futsal SDIT Darul Abidin yang dengan sabar mengantar jemput serta mendoakan tim futsal SDIT Darul Abidin. Terima kasih tak terhingga juga kami tujukan untuk keluarga besar Panji dan Rafi yang memberi dukungan terbaiknya tuk tim futsal SDIT Darul Abidin. Semoga kebaikan menaungi mereka sekeluarga. Amiin

Tuesday, 10 November 2009

XY Kids Futsal Challenge

SDIT Darul Abidin- Depok
Sabtu, 07 Nopember 2009 Tepat jam 06.40 WIB. Tim Darbi Power Futsal segera berangkat menuju lapangan Pro Arena Indoor Soccer - Futsal Jakarta Selatan. Dengan mengendarai mobil orang tua Rafi, Nandi, Emir, dan Rizki, tim berangkat dengan berharap kompetisi ini menjadi pengalaman berharga, mengingat inilah penampilan perdana Darbi Power Futsal di luar kota Depok. Terima kasih kami ucapkan kepada orang tua yang berpartisipasi aktif mendukung kegiatan ini, yakni orang tua Emir, Nandi, Rafi, Rizki, Bima, Panji, dan yang lainnya.

Kembali ke lapangan, Upacara pembukaan berlangsung meriah karena melibatkan 64 tim peserta, dan yang tak kalah menariknya adalah hadirnya Ahmad Dhani beserta ketiga anaknya, bahkan Al dan Dul bermain untuk sekolahnya BM 400 melawan Tarakanita, walaupun akhirnya kalah dibabak awal dengan skor 1-2.
Analisa Pertandingan

SDIT Darul Abidin bermain pada pertandingan keempat melawan Sekolah Kristen Lemuel II di lapangan satu, pada pertandingan ini, mental dan teknik anak- anak darbi power futsal diuji dengan zone marking yang dibuat oleh Lemuel II, namun hal ini tidak membuat Darbi Power Futsal (red:DPF) bermain terburu- buru, mereka bemain sabar dengan taktik passing yang indah, memanfaatkan kelemahan bek lawan yang telah berhasil memblok tendangan Khalis. Aflah berhasil menjaringkan bola untuk keunggulan DPF 1-0. Selanjutnya Khalis kembali mencetak gol kedua untuk DPF setelah bekerja sama dengan Fauzan dan Aflah. Peluit babak pertama berakhir dengan skor 2-0 untuk DPF.Kick off babak kedua tim pelatih memainkan pemain- pemain berbeda Dzaki, Hanif, Ari dilini belakang, serta Nandi, dan Rafi menjadi penggedor andalan dilini depan. Hanif mampu melepaskan tendangan keras yang mampu diblok kiper lawan namun bola rebound kembali dicocor oleh Rafi yang cerdik berhasil menceploskan bola, hingga merubah skor 3-0 untuk DPF. Setelah itu Nandi juga memberikan kontribusi golnya untuk keunggulan DPF 4 gol tanpa ampun mengalahkan SDK Lemuel II.
Saling hormat dan bersalaman menjadi menu penutup pertandingan penuh sportivitas dan pertandingan menarik tersebut. Kisah menarik pertandingan tersebut adalah ketika Hanif dan Aflah memainkan passing dasar diwilayah sendiri menunggu tim lawan merebut bola, hingga membuat penonton dan Hanif tertawa. Pertandingan cantik untuk keunggulan DPF ini mengangkat moril dan mental mereka untuk berbuat yang terbaik.

Pada pertandingan kedua DPF melawan SD Salsabila menurunkan beberapa pemain anyarnya di lapangan rumput sintetis. Emir, Bima, Affan, Angga dan Fikri ingin segera menyusul Aflah, dkk. Yang telah terlebih dahulu melaju kebabak 32 besar. Pada babak pertama pertandingan berjalan seimbang, walaupun serangan masih terus didominasi oleh Emir, dkk. Setelah peluit babak pertama usai tim pelatih menginstruksikan untuk lebih menyerang dan memanfaatkan kesempatan sekecil apapun.
Dan benar saja, Bima mampu memanfaatkan tendangan bebas dibabak kedua hingga merubah skor 1-0 untuk DPF memastikan diri menuju babak 32 besar, menyusul Aflah, dkk.
Babak 32 Besar
Dibabak 32 besar Aflah, dkk. kembali bermain melawan Mexico Petang, pertandingan berjalan sangat alot dan seimbang, kejelian strategi kedua pelatih akan menjadi kunci pada pertandingan ini, beberapa kali Khalis dan Fauzan melancarkan serangan, namun mampu dihalau oleh bek dan kiper lawan. Begitu juga dengan Rafi dan Nandi yang beberapa kali mengancam gawang Mexico Petang. Namun, hingga pertandingan usai skor kacamata tidak berubah. Pertandinganpun dilanjutkan dengan tendangan adu penalti.

Penendang Pertama DPF adalah Aflah, yang sebelumnya telah didaulat oleh panitia menjadi salah satu dari 10 orang pemain terbaik yang berhak menghadapi SSI Arsenal pada pertandingan exhibition. Aflah mampu menjawab kepercayaan pelatih untuk menjadi penendang pertama tim DPF hingga merubah skor 1-0 untuk DPF, penendang pertama Mexico Petang mampu diblok oleh Panji kiper DPF. Selanjutnya Hanif menjadi penendang kedua DPF, namun ia gagal mencetak gol setelah tendangannya melebar ke sisi kanan kiper lawan. Selanjutnya penendang kedua Mexico Petang mampu mengecoh Panji hingga membuat skor menjadi sama kuat 1-1.
Penendang ketiga DPF adalah Dika, yang akhirnya mampu mencetak gol untuk keunggulan DPF 2-1, penendang ketiga Mexico Petangpun akhirnya mampu diblok oleh aksi heroik Panji hingga membuat tim DPF berhasil unggul 2-1, memastikan diri lolos kebabak 16 besar.
Tim DPF yang lainnya, yakni Emir dkk, berganti kostum memakai seragam biru langit dan bermain di lapangan 2 rumput sintetis, melawan SD Abdi Siswa yang sebelumnya berhasil mengalahkan SD Al Azhar 8. Emir, Angga, Fikri, Bima, Affan, Faldi, Awil, dkk tak mampu menghadang keperkasaan SD Abdi Siswa, walaupun pertandingan berjalan menarik dan seimbang. Namun, fisik kiper DPF yang kecil mampu dimanfaatkan lawan mencukur DPF dengan skor 0-3.
Drama 16 Besar
Tim DPF yang digawangi oleh Panji, Khalis, Fauzan, Aflah, dan Dika kembali melawan tim- tim elit ibukota Jakarta dengan bertemu SD BHK Cibubur. Kali ini mereka bermain di lapangan 3 rumput sintetis, dibabak pertama Fauzan mempu mencetak gol hingga merubah skor 1-0 untuk keunggulan Darbi Power Futsal, namun permainan menyerang yang dikembangkan menjadi malapetaka ketika Aflah tak mampu mengejar striker lawan hingga membuat Panji kebobolan, 1-1 untuk kedua tim. Selanjutnya dibabak kedua Panji harus menangkap kaki pemain lawan di daerah terlarang, hingga membuat tendangan penalti untuk tim lawan dipenghujung babak kedua, membuyarkan harapan Darbi Power Futsal menjadi juara di XY KIds Futsal Challenge 2009 ini.

Permainan menarik selama pertandingan dan bertemu dengan kawan- kawan sekolah dasar lain di Jakarta menjadi pengalaman berharga untuk mereka kelak dimasa depan, dan sebuah undangan turnamen futsalpun hadir kembali kemeja pelatih yakni GREEN ANDARA CUP 2009. Akankah kita hadir kembali disana??? bersiaplah....
Kebanggan tersendiri juga didapatkan SDIT Darul Abidin dalam turnamen ini, karena menjadi wakil satu-satunya Kota Depok, dan pemainnya Aflah ditunjuk sebagai salah satu dari sepuluh pemain terbaik pilihan panitia, dari 64 tim dan 52 sekolah, Aflah terpilih bersama tiga orang pemain dari Kebagusan 3, yang akhirnya menjadi juara. Dan Kesepuluh pemain terbaik tersebut berhak untuk mengikuti pertandingan ekshibition melawan SSI Arsenal dan berhasil mereka kalahkan dengan skor 6-2, dan Aflah menjadi starter dalam pertandingan tersebut.

Semoga kebanggaan akan terus menaungi putra- putri tercinta SDIT Darul Abidin. Amiin.
Liputan langsung dari Lapangan Pro Arena Pondok Indah Jakarta Selatan oleh : Mr. Mansur

Susunan Pemain Darbi Power Futsal:
Khalis, Fauzan, Rafi, Nandi, Aflah, Hanif, Dika, Ari, Raihan, Dzaki, Panji.Angga, Emir, Bima, Affan, Faldi, Rizky, Awil, Alief, Ara, Fikri, Fatih, Vierry.

Sunday, 1 November 2009

Jepretan Foto Latihan

Latihan Ekskul Futsal SDIT Darul Abidin berlangsung setiap sabtu pagi dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB di Lapangan SDIT dan SMPIT Darul Abidin. Tanggal 31 Oktober 2009 kemarin, mereka berlatih dengan sangat keras, pemanasan, latihan fisik, teknik, dan passing mereka lakukan untuk mempersiapkan diri pada kejuaraan xy kids competition sabtu depan. Pelatih yang didatangkan kemarin juga bertambah, dengan hadirnya Pak. Eros pelatih teknik dan Pak. Deni sebagai pelatih kiper menambah kekuatan pelatih yang sudah diamanahkan sebelumnya kepada Pak. Heri (Ronaldo) dan Pak. Soni.